Tarian Tradisional Betawi – Indonesia sangat terkenal dengan berbagai macam keunikan yang dimiliki. Bahkan dari satu daerah yang ada di Indonesia, bisa memiliki banyak jenis tarian tradisional.
Tarian Tradisional adalah tarian yang diwariskan secara turun temurun dan disesuaikan dengan kebutuhan tema daerah masing-masing.
Selain itu, bisa dikatakan juga sebagai identitas bangsa Indonesia yang memiliki keanekaragaman budaya. Salah satunya adalah tarian tradisional Betawi.
Tari Betawi adalah salah satu contoh dari keanekaragaman kesenian tari di Indonesia dalam satu daerah. Suku Betawi juga memiliki berbagai macam kebudayaan yang begitu fantastis.
Tarian Betawi adalah tarian khas yang menjadi salah satu kesenian masyarakat Betawi, khususnya di Kota Jakarta. Selain itu, merupakan salah satu peninggalan budaya di Indonesia yang patut dilestarikan, agar tidak tergerus oleh zaman.
Meskipun Jakarta termasuk kota metropolitan, namun kesenian tarian tradisional masih menjadi bagian dari masyarakat Jakarta. Kesenian ini wajib dilestarikan dan dijaga karena sebagai wujud identitas dan jati diri masyarakat Jakarta.
Kesenian tari tradisional Betawi sangat berhubungan erat dengan alunan musik irama tradisional. Tarian ini juga memiliki ciri khasnya sendiri, yaitu penggunaan suara musik pengiring yang gembira dan gerakan-gerakan tarian yang dinamis.
Jenis-Jenis Tarian Tradisional Betawi
Berikut ini adalah beberapa jenis tarian tradisional Betawi yang cukup populer adalah sebagai berikut:
1. Tari Lenggang Nyai
Tari Lenggang Nyai adalah tarian tradisional Betawi yang cukup populer dan terinspirasi dari sejarah perjuangan Nyai Dasimah, dalam memperjuangkan kebebasannya.
Nyai Dasimah adalah wanita yang berasal dari Jakarta yang mencari pendamping hidup. Nyai Dasimah memiliki dua pilihan yaitu pria pribumi dan pria Belanda. Nyai sangat bingung dalam memilih pasangannya, akhirnya Nyai memutuskan untuk memilih pria Belanda.
Sepanjang hidupnya bersama suami asal Belanda, Nyai Dasimah tidak bisa hidup tenang. Karena sang suami memiliki aturan yang sangat ketat. Sehingga Nyai tidak merasa tidak memiliki kebebasan.
Dari kisah inilah kemudian tercipta tari Lenggang Nyai yang diciptakan oleh Wiwiek Widiastuti. Tarian ini memiliki ciri khas musik Gambang Kromong yang digunakan sangat unik.
Selain itu, para penari terdiri dari wanita menggunakan busana berwarna merah. Warna merah adalah melambangkan keberanian dan semangat.
2. Tari Cokek – Tarian Tradisional Betawi
Tari Cokek adalah tarian tradisional Betawi yang sangat populer dan merupakan salah satu bentuk percampuran antara budaya Betawi dengan unsur China dan sudah ada sejak awal abad ke-20.
Musik pengiring dalam tarian ini adalah kesenian Betawi yang dibawakan dengan iringan musik Gambang Kromong. Tarian ini sangat kental dengan adat Betawi, salah satunya adalah para penarinya memakai pakaian kebaya Betawi.
Keunikan dalam tarian ini adalah gerakannya. Ada satu bagian dimana para penari memakaikan selendang di leher para tamu. Para tamu juga tidak boleh menolak selendang tersebut. Kemudian, para tamu juga harus mengikuti gerakan para penari dan menari bersama.
Saat ini, tari cokek sudah diiringi oleh orkestra biasa seperti mengiringi pertunjukan tarian, misalnya tari Sembah Nyai, Sirih Kuning dan lain sebagainya.
3. Tari Zapin Betawi – Tarian Tradisional Betawi
Tari Japin Betawi adalah salah satu tarian yang mengakulturasikan dua budaya, yaitu budaya Melayu dan Arab. Tarian ini berbeda dengan yang lainnya, para penari semuanya memakai kerudung dan mengenakan busana khas Melayu.
Tema dalam tarian ini juga sangat unik karena memiliki unsur edukatif sehingga banyak orang menyukainya. Tari Japin juga sudah menyebar ke berbagai wilayah termasuk ke Malaysia.
Karena sejarah tarian ini adalah asli Melayu yang kemudian dibawakan oleh para pedagang yang datang dari Arab. Pada abad ke-16 para pedagang memulai dakwah dengan menggunakan tari Japin ini.
Sehingga tarian ini menyebar ke berbagai negara seperti Brunei dan memiliki 2 jenis tari yaitu Zapin Tar dan Zapin Laila Sembah. Tarian ini juga memiliki unsur Arab, sehingga tari Japin diiringi oleh musik gambus dan marwas.
4. Tari Yapong
Tari Yapong adalah tarian tradisional dari Jakarta yang diciptakan untuk pertunjukan seni dan cukup populer. Tarian ini termasuk ke dalam jenis tarian pergaulan untuk mengisi sebuah acara. Misalnya acara Ulang Tahun Jakarta.
Tarian ini diciptakan pada tahun 1975 oleh seorang budayawan bernama Bagong Kusudiardjo. Tarian ini sangat unik karena tidak ada sejarah yang melatarbelakangi tarian ini.
5. Tari Topeng Betawi
Tari topeng Betawi adalah kesenian yang menggabungkan antara seni tari, drama, dan nyanyian. Kombinasi antara ketiganya menjadi alasan tarian topeng sering dibilang sebagai tarian teater.
Awalnya, tari topeng ini adalah pertunjukan teater tradisional karena ada seni tari yang diselipkan. Selain menjadi warisan budaya Betawi, tarian ini juga sangat populer dan sudah mendunia.
Tari topeng ini sering ditampilkan pada acara khitanan dan perkawinan adat Betawi. Tari ini dibawakan oleh para penari yang memakai topeng, yang mana topeng tersebut tidak menggunakan karet atau tali.
Topeng yang dipakai terbuat dari kayu dan dicat berwarna-warni. Para penari harus menggigit bagian dalam topeng supaya bisa melekat ketika tari dilakukan.
Tarian ini juga diiringi oleh alat musik kempul, rebab, gong, kecrek, kromong tiga, kulanter dan gendang besar. Sedangkan untuk pakaiannya mengenakan pakaian adat Betawi.
6. Tari Renggong Manis
Tari Renggong Manis adalah salah satu tarian khas Betawi yang berasal dari perpaduan antara budaya Arab, Tiongkok Klasik, Betawi dan India.
Biasanya tarian ini dipentaskan pada acara-acara resmi untuk menyambut tamu undangan. Karena memiliki gerakan yang dinamis dan iramanya penuh kegembiraan dan keceriaan sehingga menarik perhatian penontonnya.
7. Tari Sirih Kuning – Tarian Tradisional Betawi
Tari Sirih Kuning adalah tarian yang cukup populer dan sering digunakan dalam upacara pernikahan adat Betawi. Dinamakan tari sirih karena tarian ini memakai sirih dare berwarna kuning. Sirih ini diberikan kepada kedua calon pengantin.
Gerakan dalam tarian ini adalah gerakan kombinasi dengan tari cokek. Biasanya tarian ini dibawakan secara berpasangan dengan iringan musik Gambang Kromong. Para penari memakai pakaian kebaya kurung dengan celana panjang berbahan sutra khas Cina peranakan dengan warna-warna cerah.
Baca juga: Upacara adat Aceh
8. Tari Nandak Ganjen
Tari Nandak Ganjen adalah tarian tradisional asal Betawi yang cukup populer, diciptakan oleh Entong Sukirman salah satu putra Bapak Kisam Jiun, seorang pimpinan kelompok topeng Betawi Ratna Timur di Jakarta Timur.
Tarian ini sangat unik karena memiliki 2 kata, yaitu nandak dan ganjen. Nandak artinya menari, sedangkan ganjen artinya genit. Jadi, kalau digabungkan dua kata ini artinya adalah menari dengan genit dan lemah gemulai.
Tarian ini juga memiliki makna sebagai bentuk ungkapan sukacita dan kebebasan oleh kaum muda mudi. Biasanya tarian ini dibawakan oleh remaja putri Betawi yang beranjak dewasa.
9. Tari Ondel-Ondel
Tari Ondel-ondel adalah tarian khas Betawi yang sangat populer dan dijadikan sebagai daya tarik wisata di Jakarta. Tarian ini memakai kostum khas dengan bentuk boneka yang disebut dengan ondel-ondel.
Ondel-ondel adalah boneka besar yang terbuat dari anyaman bambu yang memiliki tinggi sekitar 2,5 m dan diameter kurang lebih 0,8 m. Para penari bisa membawakan secara tunggal maupun berkelompok dengan iringan musik khas Betawi.
Demikianlah pembahasan mengenai 9 tarian tradisional Betawi yang sangat populer. Tari Betawi ini harus dilestarikan karena banyak generasi muda yang memilih tarian modern. Itulah beberapa jenis tarian tradisional Betawi dan semoga bisa menambah pengetahuan buat para pembaca.
